Saturday, May 2, 2015

Ajakan

Berontak jiwa itu dia senandungkan
Dibalut tempurung takwa yang telah retak
Tak ramai yang tahu , penjara yang penuh raungan
Mereka terus buta dan pekak , meninggalkan dia dalam sesak

Orang lihat dia kuat seperti sang raja di rimba
Terus terjah tak lihat kanan dan kiri
Tapi dalam deru peluh marah rupanya ada air mata
Tak kering hingga timbul embun esok pagi

Jalan dia pilih itu , ada cerita
Bukan sengaja robek wajah sendiri
Mungkin ada yang kata belakang jahatnya dia
Tanpa merasa apa yang dia derita

Sinis orang yang mengata , dia tanya pada sang pencipta
Sungguh hina apa dia berbanding dosa bibir mereka
Dalam lagu seruling yang dia alun tepi sungai belakang jalan raya
Agar tak dengar seksanya dia menanggung dosa

No comments:

Post a Comment